Selasa, 05 Januari 2016

Tugas KEPARIWISATAAN Wisata Cagar Budaya Batu Tulis Ciaruten di Bogor Jawa Barat, wisata yang kental dengan kebudayaan dan sejarah Indonesia.


KATA PENGANTAR

            Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan nikmat yang tak terkira, yang memberikan kita semua kesempatan di dunia ini untuk belajar memahami dunia beserta isinya, mengaggumi keindahan ciptaan-Nya. Shalawat serta salam moga selalu tercurah kepada sang pembawa cahaya terang ditengah kegelapan yaitu baginda nabi Muhammad SAW, tak lupa shalawat pun senantiasa untuk para sahabat-sahabat beliau.Penulis juga menguncapkan terimakasih kepada keluarga khususnya kepada kedua orang tua, kepada dosen mata kuliah kepariwisataan Bapak Hawasi, S.S., S.MHum., M.A. yang telah memberi dorongan, masukan, dan ilmu-ilmunya, serta kepada pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini. Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna untuk itu saran dan kritik yang membangun akan sangat diharapkan bagi penulis.




                                                                                                Depok, 1 Januari 2016
                                                                                                Nur Azizah Latifah
 
BAB I
PENDAHULUAN
1.1    Latar Belakang

Indonesia memiliki beragam hasil kebudayaan pada zaman prasejarah yang menarik setiap orang untuk melihat dan bahkan mempelajarinya. Di sebuah desa yang masih sangat asri tepatnya di desa Muara Jaya Ciaruteun Hilir Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor ini terdapat salah satu hasil kebudayaan zaman prasejarah dari kerajaan Tarumanegara oleh raja Purnawarman yaitu berupa tulisan huruf palawa berbahasa sansekerta dan telapak kaki sang raja menjadi daya tarik wisatawan local maupun luar negeri.
Bagi sebagian masyarakat Indonesia tentunya lebih memilih mengunjungi tempat-tempat wisata yang dapat menyegarkan mata, ataupun pikiran seperti wisata alam mapun jenis wisata lainnya, walaupun demikian tidak sedikit juga masyarakat yang mengunjungi situs prasejarah tersebut dengan berbagai tujuan. Begitupun dengan wisatawan macanegara yang juga tertarik melihat langsung situs prasejarah peninggalan raja Purnawarman dari pada hanya melihat duplikatnya yang berada di museum sejarah Jakarta.
Banyaknya pengunjung local maupun mancanegara ini juga menjadikan lokasi cagar budaya tersebut menjadi tempat wisata sejarah yang dapat menjadi pilihan bagi siapapun yang ingin merasakan langsung suasana ataupun kebudayaan peninggalan raja Purnawarman.
Pengunjung yang datang dari berbagai kalangan maupun pelajar dapat menambah wawasan pengetahuan mereka terhadap sejarah kerajaan di Indonesia, Selain itu dengan ramainya pengunjung yang berdatangan ke desa ini membawa perubahan baik bagi desa yang tadinya ‘sepi’ ini menjadi desa yang ‘ramai’ serta membawa dampak ekonomi yang baik bagi sebagian masyarakat yang tinggal dekat dengan prasasti ciaruten tersebut.
Sebagai generasi penerus sudah menjadi kewajiban bagi kita untuk memelihara dan menjaga hasil kebudayaan kita sendiri agar tetap lestari, selain itu agar dapat menjadi daya tarik setiap wisatawan agar datang dan melihat berbagai jenis hasil kebudayaan Indonesia yang beragam.

1.2    Ruang Lingkup Penelitian

1.      Daya tarik batu tulis sebagai wisata bersejarah dan hubungannya membawa bangsa Indonesia sehingga tidak kehilangan identitasnya sebagai bangsa yang berbudaya.
2.      Manfaat yang dirasakan masyarakat sekitar dengan adanya situs bersejarah batu tulis di desa mereka.

1.3    Tujuan Penelitian

1.      Tujuan penelitian ini dilakukan untuk memperkenalkan kembali hasil warisan kebudayaan Indonesia yang dapat menambah wawasan pengetahuan baru tentang desa ciaruteun hilir tempat persinggahan raja Purnawarman.
2.      Penelitian ini juga bertujuan untuk dapat mengingatkan generasi muda akan pentingnya mempelajari, menjaga, melestarikan kebudayaan Indonesia agar Indonesia tidak kehilangan identitas kebudayaannya dan dengan mempelajarinya kita dapat terhindar dari terjadinya krisis budaya bagi generasi muda.












BAB II
                                                                  PEMBAHASAN                   
2.1    Landasan Teori

Kepariwisataan menjadi salah satu upaya pemerintah dalam memperluas devisa, memberikan lapangan pekerjaan, dan atau melestarikan budaya local yang dapat merubah ekonomi masyarakat menjadi lebih baik sehingga tercipta pembangunan nasional yang membawa Indonesia sebagai Negara yang sedang berkembang menjadi semakin baik dan maju dalam hal pariwisata.
Menurut Drs. Oka A. Yeoti  pariwisata dalam arti luas dapat didefinisikan sebagai perjalanan darat dari satu tempat ketempat lain, bersifat sementara, dilakukan perorangan maupun kelompok, sebagai usaha mencari keseimbangan, atau keserasian dan kebahagiaan dengan lingkungan hidup dalam dimensi social budaya, alam, dan ilmu (Yeoti, 1987: 109).
Objek wisata yang dibahas dalam makalah ini meliputi jenis wisata sejarah yaitu hasil kebudayaan peninggalan raja Purnawarman dari kerajaan Tarumanegara. Dalam pengertian wisata yang berarti berpergian dan atau melakukan perjalanan, wisata sejarah berarti memiliki pengertian berpergian dalam rangka melihat situs bersejarah.












2.2    Daya Tarik Prasasti Batu Tulis Ciaruten sebagai Objek Wisata Bersejarah.


Cagar budaya memang selalu menjadi daya tarik bagi wisatawan local maupun mancanegara. Selain dapat menambah wawasan tentang budaya local, pemerintahpun menyediakan tempat yang menarik minat wisatawan untuk datang berkunjung ke tempat cagar budaya.
Prasasti batu tulis Ciaruteun awalnya berada ditepi sungai ciaruteun. Akses jalan menuju lokasi batu tulis sangat sulit dilalui, sehingga banyak wisatawan yang ingin melihat batu tulis hanya dapat melihat dari sebrang sungai, dengan seiring berjalannya waktu dan wisatawan yang datang terus bertambah, maka pemerintahpun membuka akses jalan yang lebih mudah bagi para pengunjung.
Prasasti batu tulis Ciaruteun

Daya tarik yang ditawarkan ditempat bersejarah ini berupa empat prasasti peninggalan raja Purnawarman yaitu Batu tulis Ciaruteun, prasati kebon kopi atau telapak kaki gajah, prasasti batu dakon atau batu congklak, dan prasasti batu Cianteun. Bagi sebagian pengunjung yang datang langsung ketempat ini, tentu suasana dan sensasinya berbeda dengan hanya melihat duplikat batu tulis di Museum Jakarta.
Pengunjung yang langsung mengunjungi tempat bersejarah ini merasakan kentalnya suasana pedesaan yang masih sangat asri, jauh dari keramaian dan kebisingan. Tempat prasasti yang berada jauh ditengah hutan-hutan bamboo yang kini sudah dijadikan taman dengan tidak mengganggu rumah penduduk maupun hutan bamboo tersebut ditata seapik dan seindah mungkin oleh pemda setempat. Penjaga batu tulis atau biasa dikenal dengan istilah kuncen bernama pak atma(70)  menyebutkan setiap harinya prasasti ini selalu ramai dikunjungi oleh wisatawan local maupun mancanegara. Kebanyakan wisatawan local ada yang dari pelajar maupun mahasiswa, serombongan keluarga, atau sekelompok orang yang mengunjungi prasasti dengan , tujuan belajar, menambah wawasan kebudayaan Indonesia, bahkan ada yang tujuannya untuk berziarah. Sedangkan, wisatawan asing lebih tertarik mengunjungi langsung prasasti ini sehingga bisa mendengar langsung cerita asal-muasal batu tulis Ciaruten tersebut.
Walaupun lokasi batu tulis yang cukup jauh dari jalan raya besar namun jalan menempuh desa Ciaruteun Hilir sangat aman dan nyaman, dengan akses jalan yang bagus maka pengunjung tidak perlu khawatir tentang keadaan jalan walaupun memasuki area pedesaan.
Dengan mengunjungi langsung prasasti batu tulis dan mendengar langsung cerita dari juru kunci, pengunjung serasa dibawa kembali pada zaman prasejarah. Pengunjung juga akan dibuat kagum dengan kegagahan serta kesaktian sang raja Purnawarman. Batu tulis yang bertuliskan huruf palawa dalam bahasa sansekerta tersebut memiliki suatu makna seperti pada gambar berikut :

Tulisan tangan menggunakan jari sang Raja Purnawarman
                Meninggalkan tulisan pada batu yang keras dan mustahil manusia biasa dapat menulisnya.


Tapak kaki sang raja purnawarman.

 
Makna dari tulisan tangan raja Purnawarman

Jenis wisata sejarah ini mungkin tidak terlalu menarik bagi sekalangan masyarakat, kebanyakan masyarakat lebih tertarik menghabiskan liburan dengan mengunjungi beraneka ragam tempat wisata yang menarik dan banyak menguras uang. Memilih mengunjungi tempat wisata bersejarah dapat menjadi satu pilihan untuk mengisi liburan yang berwawasan budaya dan sejarah Indonesia.
Sebuah bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak melupakan sejarahnya. Tentulah sejarah menjadi sebuah hal yang penting bagi suatu bangsa, dan generasi muda tentunya memegang peranan penting dalam melestarikan suatu budaya yang lahir dengan sejarah bangsanya. Namun, diera globalisasi seperti sekarang yang masuk dengan cepat dan bebas mulai mengikis sedikit demi sedikit kecintaan terhadap budaya local, ini dapat dibuktikan dengan banyaknya generasi muda yang lebih menyukai budaya luar dari pada budaya local sendiri. Ironisnya bagi sebagian remaja mengaggap dengan menggunakan atribut dan bahkan cara berperilaku budaya luar negeri lebih dianggap keren dan kekinian dari pada mengikuti budaya local.
Maka membangun kecintaan terhadap sejarah bangsa yang melahirkan suatu budaya menjadi penting agar suatu bangsa tersebut tidak kehilangan identitasnya sebagai bangsa yang berbudaya. Indonesia sebagai Negara berbudaya timur  memiliki beragam kebudayaan yang patut dijaga, dan dilestarikan. Masyarakat khususnya generasi muda harus memiliki kecintaan dahulu terhadap budaya dan sejarah bangsanya sebelum ia dengan sepenuh hati memiliki empati, agar menjaga dan melestarikan budaya local. Membangun kecintaan terhadap sejarah bangsa Indonesia sendiri dapat diperkenalkan melalui situs-situs bersejarah yang difasilitasi oleh pemerintah seperti salah satu situs sejarah yang berada di desa Muara Jaya Ciaruteun Hilir Kecamatan Cibungbulang Kabupaten Bogor yaitu sebuah prasasti peninggalan raja Purnawarman.

2.3Manfaat yang dirasakan penduduk asli desa Ciaruteun dengan adanya prasasti batu tulis.

Menurut pak atma atau penduduk setempat biasa memanggil dengan sebutan pak aat,  seorang juru kunci prasasti kebun kopi ini setiap harinya selalu datang sampai ratusan orang dalam seminggu untuk melihat dan mendengar langsung cerita situs prasejarah batu tulis ciaruteun. Hal ini juga membawa dampak positif bagi desa Ciaruteun, dengan banyaknya pengunjung yang datang setiap harinya desa Ciaruteun yang merupakan desa yang terpencil di kota Bogor menjadikan desa tersebut ramai. Hal tersebut juga membawa pengaruh dengan struktur pembangunan di desa Ciaruteun yaitu akses jalan yang baik, rumah-rumah yang tertata rapi, fasilitas parker yang dahulu sering dikeluhkan pengunjung karena tidak ada tempat untuk memarkir kendaraan, sekarang sudah disediakan oleh pemerintah dan dijaga oleh penduduk sekitar/ sehingga dapat memberi kesempatan pekerjaan untuk sebagian penduduk sekitar, selain itu pengunjungpun tidak merasa khawatir meninggalkan kendaraan mereka dalam waktu yang lama.
Anak-anak penduduk sekitar pun memberi petunjuk arah pada wisatawan yang akan mengunjungi prasasti batu tulis dikarenakan akses yang dilalui tidak dapat dimasuki oleh kendaraan bermotor dan harus ditempuh dengan berjalan kaki sekitar beberapa puluh meter dari tempat parker kendaan. Diakui oleh anak-anak yang rata-rata masih sekolah dasar ini bahwa mengantar para wisata juga menjadi hal yang menarik disela-sela kegiatan bermain mereka disekitar tempat parker, karena biasanya para wisatawan memberi beberapa uang atau bingkisan sebagai ucapan terima kasih bagi wisatawan yang sudah diberi petunjuk arah oleh anak-anak tersebut
Manfaat-manfaat yang dirasakan oleh sebagian masyarakat di desa Muara Jaya Ciaruteun Hilir tersebut menjadi salah satu dampak positif adanya pariwisata disebagian daerah cagar  budaya yang difasilitasi pemerintah sehingga tercipta pertumbuhan ekonomi bagi masyarakat sekitar sekaligus pengalaman belajar mengenal budaya Indonesia bagi wisatawan.










                                                            BAB III
                                                         PENUTUP
3.1 kesimpulan

            Adanya peninggalan kebudayaan dari raja Punawarman didaerah yang jauh dari pusat kota ini, tepatnya didesa Muara Jaya Kampung Ciaruteun Hilir Kecamatan Cibungbulang Kabupaten Bogor, membawa banyak perubahan pada desa yang tadinya sepi ini. Yaitu dengan banyaknya pengunjung yang datang melihat langsung beberapa peninggalan raja Purnawarman, menjadikan tempat ini suatu tempat objek wisata. Hasil peninggalan kebudayaan ini menjadi objek wisata sejarah yang banyak mendatangkan manfaat bagi warga Indonesia tentunya dengan melihat langsung hasil kebudayaan Indonesia, mendengar langsung ceritanya, dibanding jika hanya membacanya melalui internet tentunya menjadi suatu pengalaman baru dan dapat membangun rasa nasionalisme, dan kecintaan terhadap budaya Indonesia sendiri. Bagi sebagian pengunjung dari luar negeri dapat mengaggumi hasil kebudayaan kita dan juga mendatangkan manfaat bagi sector pariwisata Indonesia sendiri. Manfaat juga tidak hanya dirasakan bagi sebagian pengunjung yang ingin melihat langsung, tetapi juga bagi sebagian masyarakat yang tinggal disekitar Batu Tulis Ciaruteun ini. Dengan adanya wisatawan yang terus berdatangan kedesa mereka, membawa pembangunan ekonomi didesa mereka menjadi lebih baik.




                            DAFTAR PUSTAKA

Yeoti, aka A. 1987.  Pengantar Ilmu Pariwisata.



Continue reading Tugas KEPARIWISATAAN Wisata Cagar Budaya Batu Tulis Ciaruten di Bogor Jawa Barat, wisata yang kental dengan kebudayaan dan sejarah Indonesia.