Senin, 05 Januari 2015

Bab 9


Pertentangan Sosial
Pertentangan social adalah suatu kondisi social yang menentang terhadap ilmu social itu sendiri, pertentangan social ini terjadi karena adanya rasa iri, ingin berkuasa, ingin dianggap dan dihargai dll.
Prasangka dan Diskriminasi
Prasangka adalah pendapat seseorang tentang sesuatu berdasarkan apa yang dipikirkan dan dirasakannya dengan mengesampingkan kebenaran atau tidaknya suatu prasangka tersebut.
           
 Prasangka merupakan sebuah sikap sedang diskriminasi merupakan sebuah tindakan. Prasangka biasanya tidak selalu timbul atau diekspresikan prasangka bias bersifat positif maupun negative. Sedangkan diskriminasi merupakan sebuah tindakan yang bersifat negative. Sebuah prasangka yang negative bias menghasilkan diskriminasi. Factor-faktor terjadinya prasangka dan diskriminasi adalah :
1.      Pengalaman, latar belakang pengalaman terhadap sesuatu yang dianggap negative bias menimbulkan prasangka dan diskriminasi.
 2.      Latar belakang sosio cultural dan situasional
3.      Bersumber dari factor kepribadian
4.      Latar belakang kepercayaan tertentu,

Usaha mengurangi sikap prasangka dan tindakan diskriminasi :

1.      Perbaikan kondisi social, ekonomi, maupun moral.

2.      Kesempatan mengenyam pendidikan

3.      Berpikir dan bersikap terbuka

Etnosentrisme

Suatu kecenderungan yang menganggap nilai-nilai dan norma-norma kebudayaannya menjadi satu yang paling benar, sempurna, terbaik dan mutlak. Etnosentrisme merupakan kecenderungan tidak menginterpretasikan atau menilai kelompok lain dengan tolak ukur kebudayaannya sendiri.

Pertentangan social dalam masyarakat :
Konfil atau pertentangan dalam masyarakat pasti pernah terjadi dimanapun selama bermasyarakat. Masing-masing manusia mempunyai pendapat, perasaan yang berbeda-beda terhadap sesuatu. Dari perbedaan pendapat tersebut bias menimbulkan suatu reaksi dari masyarakat jika menyangkut kepentingan bersama sebagai contoh kenaikan harga bahan bakar minyak pada 2014 kemarin saat minyak dunia sedang turun menimbulkan berbagai pertentangan social ditengah masyarakat. Dalam hal ini sebagai masyarakat haruslah memandang sebuah problematika dari berbagai sisi. Sebagai pemimpin yang keputusannya sangat berdampak pada rakyat maka pemimpin haruslah bersikap terbuka dan memperhatikan dampak dari segi social maupun ekonomi.

Cirri-ciri terjadinya suatu pertentangan social :
1. terlibatnya suatu unit-unit tertentu dalam sebuah konflik.
2. Unti-unit tersebut mempunyai perbedaan-perbedaan yang tajam dalam kebutuhan-kebutuhan, tujuan-tujuan, masalah-masalah, nilai-nilai, sikap-sikap, maupun gagasan-gagasan
3. Terdapatnya interaksi di antara bagian-bagian yang mempunyai perbedaan-perbedaan tersebut. 



Sumber : Diktat Gunadarma Ilmu Sosial Dasar Bab 9

Continue reading Bab 9

Bab 8

Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Kemiskinan
Pengertian Ilmu Pengetahuan
Ilmu adalah suatu objek pengetahuan yang diperoleh secara ilmiah, empiris, sistematis, rasional, umum dan kumulatif. Sedangkan pengetahuan sendiri menurut Aritoteles pengetahuan yang diinderai dan dirasai dapat merangsang budi.
I.R Poedjowijatno dalam bukunya “Tahu dan Pengetahuan” yang merinci syarat-syarat ilmiah sebagai berikut :
1. Berobjek
Syarat utama suatu pengetahuan bersifat ilmiah ialah harus memiliki objek. Dibedakan menjadi objek forma dan objek material. Objek forma dari segi sudut pandang apa suatu pengetahuan itu dibahas. Objek materia yaitu merupakan pembahasan dan pengkajian suatu ilmu pengetahuan baik nsecara empiris maupun nonempiris.
2. Bermetode
Setaiap ilmu pengetahuan harus mempunyai metode yaitu seperangkat cara atau system pendekatan untuk mendapatkan suatu kebenaran yang bersifat objektif.
3. Bersistem
Suatu ilmu pengetahuan ilmiah haruslah merupakan kesatuan yang utuh. Bagian-bagian dari pengetahuan ilmiah itu harus merupakan suatu kesatuan antara bagian lain yang saling berhubungan.
4. Bersifat Universal
Kebenaran suatu ilmu pengetahuan harus bersifat universal tidak terbatas pada ruang, waktu, situasi, kondisi, maupun jumlah.
Tingkatan Pengetahuan Ilmiah
Pengetahuan deskriptif yaitu suatu pertanyaan ‘bagaimana’
Pengetahuan kausal yaitu suatu pertanyaan ‘mengapa’
Pengetahuan normative yaitu suatu pertanyaan ‘kemana’
Pengetahuan essensial yaitu suatu pertanyaan ‘apa’
Sumber pengetahuan :
1.      Ide/gagasan.
2.      Kenyataan
3.      Kegiatan akal-budi,
4.      Pengalaman
5.      Sintesis budi
6.      Meragukan suatu objek pengetahuan karena tidak adanya sarana untuk mencapai ilmu engetahuan yang pasti.
Pembuktian suatu pengetahuan bernilai benar yaitu :
1.      Pengetahuan dianggap benar apabila proposisi yang dibuktikan berhubungan dengan hipotesis terdahulu.
2.      Pengetahuan dianggap benar apabila tidak bertentangan dengan kenyataan yang ada.
3.      Pengetahuan dianggap benar apabila mempunyai kosekuensi praktis terhadap pengetahuan itu sendiri.
Komponen penjaga tubuh ilmu pengetahuan  :
1.ontologis
2.epistemologis
3.aksiologis
Ontologism yaitu suatu ilmu pengetahuan dikaji sehingga jelas ruang lingkup wujud objek penelaahnya. Epistemologis yaitu suatu cara bagaimana materi ilmu pengetahuan diperoleh dan disusun. Aksiologis asas menggunakan ilmu pengetahuan atau fungsi dari ilmu pengetahuan.

Teknologi
Teknologi adalah sarana dan prasarana yang membantu manusia dalam melangsungkan kehidupannya. Dewasa ini teknologi sangat berkembang pesat dan terus berkembang dari waktu kewaktu.
Teknologi berasal dari kata techno dan logy berate suatu ilmu yang berkaitan dengan teknik. Atau ilmu yang mempelajari cara-cara kerja teknik.
Jaques Ellul dalam bukunya “the technology society” menuliskan teknik dan bukan teknologi meskipun keduanya berkaitan erat namun istilah teknik menurut Ellul tidak selalu berkaitan dengan mesin, menurutnya teknologi adalah sebuah prosedur untuk memperoleh hasil suatu produk untuk manusia.




Fenomena teknik menurut Sastrapratedja (1980) memiliki ciri-ciri sebagia berikut :

1.      Rasionalistas
Tindakan spontan oleh teknik diubah menjadi tindakan yang direncanakan dengan perhitungan rasional

2.      Artifisialitas
Selalu membuat sesuatu yang buatan tidak alamiah

3.      Otomatisme
Dalam hal metode, organisasi dan rumusan dilaksanakan secara otomatis. Demikian juga dengan teknik mampu mengeliminasikan kegiatan non teknis menjadi kegiatan teknis

4.      Teknik berkembang pada suatu kebudayaan

5.      Monisme, artinya semua teknik bersatu, saling berinteraksi dan saling bergantung

6.      Universalisme, artinya teknik melampaui batas-batas kebudayaan dan ediologi, bahkan dapat menguasai kebudayaan.

7.      otonomi artinya teknik berkembang menurut prinsip-prinsip sendiri


Macam-macam teknologi        :
1.      Teknologi dibidang ekonomi membantu manusia dalam memproduksi barang-barang industry seperti : pabrik-pabrik, dll.
2.      Teknologi dibidang informasi dan komunikasi : teknologi ini terus berkembang pesat dan selalu muncul inovasi terbaru sesuai dengan tuntutan zaman. Contoh : perkembangan dunia handpone, bisnis, dll.
3.      Teknologi dibidang organisasional seperti dibidang administrasi, militer, politik, dll.
Kemiskinan
Seseorang dikategorikan berada dibawah garis kemiskinan adalah mereka yang pendapatannya sulit untuk memenuhi kebutuhan perhari mereka seperti bahan sandang dan pangan.
Kemiskinan menjadi suatu masalah bagi sebuah bangsa apabila angka kemiskinan terus meningkat, hal ini memerlukan perhatian pemerintah dalam menangani masalah kemiskinan. Di Indonesia kemiskinan sendiri menjadi suatu hal yang biasa bias terlihat karena mudah sekali ditemukan. Tidak hanya didaerah pedesaan akan tetapi juga banyak terdapat didaerah perkotaan. Menurut badan pusat statistic atau BPS angka kemiskinan di Indonesia pada bulan maret 2014 mencapai 11,25% atau 28,28 juta orang dibandingkan pada september 2013 yang mencapai 28,60 juta orang (sumber : bps.go.id). hal ini menunjukan Indonesia mengalami kenaikan angka kemiskinan yang berate menjadi sebuah masalah bersama bagi masyarakat Indonesia.
Kemiskinan spatutnya bias dikurangi , dibatasi jumlahnya, karena kemiskinan tersebut tidak bias dihapus secara menyeluruh yang perlu dilakukan pemerintah berusaha untuk menaikan taraf kehidupan mereka tidak lagi dibawah garis kemiskinan.
Dampak negative dari kemiskinan      :
1.      Suatu Negara akan terkenal dengan rakyatnya yang miskin dan bias menurunkan harkat dan martabat suatu Negara karena kegagalan mereka dalam mengatasi kemiskinan dinegaranya.
2.      Masyarakat tidak lagi memikirkan rasa nasionalis, patriotis, epmpati, sosialis karena mereka hanya memikirkan kebutuhan merkea sehari-hari.
3.      Orang tua tidak akan mementingkan pendidikan anaknya sehingga potensi generasi muda bangsa telah terkikis karena kemiskinan.
4.      Peningkatan kriminalitas akan semakin terlihat jelas. Seseorang sudah tidak lagi memikirkan benar atau salah ataupun merasa malu melakukan tindak kejahatan.
Dampak positive adanya kemiskinan
Walaupun lebih banyak dampak negative dari pada dampak positif namun kita juga perlu melihat dari sudut pandang lain tentang kemiskinan. Di Indonesia semua ingin menjadi orang yang lebih baik dari segi apapun, menjadikan mereka bekerja keras untuk meraih sesuatu namun posisi strategis mereka tidak bias berjalan sendirian tanpa ada bantuan kecil dari orang-orang dibawah mereka seperti bangunan kantor, kampus, sekolah dan lain-lain tidak akan ada jika tidak ada orang yang mau menjadi kontraktor bangunan dan pekerjaan kasar lainnya yang biasanya mereka berlatar belakang dari rakyat yang tidak memiliki pendidikan tinggi, walaupun sebagian kecil ada.
Untuk itu kemiskinan mungkin tidak bias dihilangkan secara seratus persen hanya saja jangan sampai banyak warga yang hidup dibawah garis kemiskinan maka taraf kehidupan mereka harus ditingkatkan.

Cara mengatasi kemiskinan dengan hubungan ilmu pengetahuan dan teknologi
Ilmu pengetahuan yang diaplikasikan untuk kehidupan manusia melahirkan suatu teknologi yang membantu kebutuhan manusia dengan teknologi yang diperoleh dari ilmu pengetahuan maka manusia bias berproduksi, maka banyak dibangun suatu industry untuk menciptakan barang produksi kebutuhan manusia sehingga banyak diperlukan lapangan pekerjaan. Lapangan pekerjaan ini biasanya merekrut karyawan mereka dengan pendidikan minimal SMA sehingga masyarakat yang tidak memiliki gelar sarjanapun dapat memperoleh pekerjaa sehingga taraf kehidupan mereka meningkat. Begitupun industry perumahan yang hanya mengandalkan keterampilan seseorang tanpa dilihat latar belakang pendidikan mereka.
Maka para sarjana ketika terjun didunia pekerjaan maka mereka perlu membangun sesuatu hal dari ilmu yang mereka peroleh, untuk ikut bekerja sama dengan pemerintah mengatasi masalah kemiskinan dengan membuat lapangan pekerjaan baru, bagi mereka yang nanti lulusnya hanya mengejar suatu kedudukan atau posisi tertentu juga sah-sah saja, namun kita akan lebih bias merasakan kepuasan jika mengambil andil untuk kemajuan bangsa seperti menciptakan lapangan pekerjaan.
Sumber Diktat Gunadarma Ilmu Sosial Dasar Bab 8 
Prof. Dr. Kaelan, M.S Pendidikan Pancasila Hal 16,17,18. Yogyakarta : Paradigma.2010.

Continue reading Bab 8

Bab 7

Masyarakat Pedesaan dan Masyarakat Perkotaan

Pengertian Masyarakat menurut para ahli :

1.R.Linton : masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang telah cukup lama hidup dan bekerjasama, sehingga mereka ini dapat mengorganisasikan dirinya berpikir tentang dirinya dalam kesatuan sosial dengan batas-batas tertentu 
2. MJ.Herkovits : masyarakat adalah kelompok individu yang diorganisasikan dan mengikuti satu cara hidup tertentu
3. J.L.Gilian : masyarakat adalah kelompok manusia yang terbesar dan mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap dan perasaan persatuan yang sama. Masyarakat itu meliputi pengelompokan-pengelompokan yang lebih kecil
4. S.R.Steinmetz : masyarakat adalah kelompok manusia yang terbesar, yang meliputi pengelompokan-pengelompokan manusia yang lebih kecil yang mempunyai perhubungan yang erat dan teratur.
5. Hasan Sadily : masyarakat adalah golongan besar atau kecil dari beberapa manusia, yang dengan atau sendirinya bertalian secara golongan dan mempunyai pengaruh kebatinan satu sama lain.

Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang hidup dalam wilayah yang sama, dan mempunyai kesamaan tempat, bahasa, budaya, pemerintahan, dll.
Syarat adanya suatu masyarakat         :
1.      Masyarakat harus terdiri dari banyak orang/individu.
2.      Bertempat tinggal lama dalam suatu tempat.
3.      Adanya peraturan yang disepakati dan dipatuhi bersama.
Masyarakat Perkotaan
Masyarakat perkotaan atau urban community adalah masyarakat yang bertempat tinggal didaerah perkotaan. Perkotaan dengan pedesaan adalah dua hal yang sangat berbeda. Masyarakat didaerah perkotaan biasanya lebih modern dan maju karena akses informasi dari dunia luar sangat mudah masuk keperkotaan sangat berbeda dengan pedesaan yang daerahnya terpencil sehingga cukup sulit menerima informasi secara cepat seperti pada daerah perkotaan. Hal ini lah yang menjadi salah satu factor terjadinya perbedaan budaya antara masyarakat perkotaan dengan pedesaan. Masyarakat kota diidentikan dengan modern, teknologi maju, pendidikan dll. Pada masyarakat kota sangat memahami dunia luar dan perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan yang sangat pesat sehingga mereka sangat peka dan peduli terhadap masalah atau gejala social, hal ini dilatar belakangi oleh pendidikan. Dimana pendidikan adalah factor utama atau modal bagi seseorang untuk mendapatkan pekerjaan yang layak.
Cirri Masyarakat Perkotaan :
1.      Modern
2.      Teknologi Maju.
3.      Arus informasi cepat
4.      Hedonisme
5.      Pembagian kerja berdasarkan keahlian ilmu.
6.      Perubahan social yang sangat kentara pada masyarakat perkotaan.
7.      Tidak terlalu mengedepankan suatu budaya tertentu dll.
Bagi kalangan muda maupun lanjut didaerah perkotaan, cepatnya arus globalisasi yang masuk harus perlu diperhatikan dan ditelaah bagian mana yang berdampak negative dan ambilah bagian yang positive. Sebagai contoh kemajuan dibidang teknologi yang membuat semuanya menjadi serba cepat dan instan cenderung menjadikan masyarakat kota pemalas tidak suka yang rumit dan menginginkan segala sesuatu nya dengan cepat. Tidak menghargai proses. Sejauh ini, dikalangan pemuda contohnya mereka cenderung mengeluh bila diberi tugas yang sulit harus mencari bahan referensi lain dibuku dan lebih menyukai system copy paste yang membuat mahasiswa tidak kreatif dan kurang berkembang daya piker kritis mereka karna begitu mudah menemukan jawaban pada internet. Anak kecil didaeraah kota mendapatkan mainan yang bias dibeli ditoko-toko, berbeda dengan anak pedesaan yang kurang mampu namun mereka membuat maunan dari bahan-bahan yang dapat diperoleh dari lingkungan spereti membuat mobil mainan dari kayu atau pelepah pisang dan masih banyak yang lainnya, hal ini bias menjadikan anak daerah pedesaan lebih kreatif.
Masyarakat Pedesaan
Masyarakat pedesaaan adalah masyarakat yang bertempat tinggal didaerah pedesaan. Masyarakat ini pada umumnya masih memegang adat istiadat dan budaya mereka zaman dulu. Masyarakat pedesaan memiliki mata pencaharian yang dekat dengan lingkungan seperti petani, peternak, tukang bangunan, pedagang, pekerja rumah tangga, dll.
Pendidikan masyarakat pada daerah pedesaan umumnya tidak terlalu tinggi, kebanyakan dari mereka meneruskan usaha orang tua seperti jadi petani dan sebagainya.
Cirri-ciri masyarakat pedesaan :
1.      Masih memegang tradisi adat budaya daerah.
2.      Mata pencaharian umumnya berhubungan dengan tempat tinggal seperti bertani, beternak dll.
3.      Akses informasi dunia luar tidak secepat pada daerah perkotaan.
4.      Pendidikan tidak terlalu tinggi.
5.      Sosialisasi antar warga cukup terjalin erat.

Hubungan antara masyarakat perkotaan dan pedesaan.
            Antara penduduk didaerah desa dan daerah perkotaan terjadi hubungan timbale balik atau simbiosis mutualisme dimana masyarakat perkotaan membutuhkan masyarakat pedesaan begitupun sebaliknya.

Sayur-sayuran, buah, padi, dan tanaman lainnya untuk dikonsumsi manusia cenderung tidak cocok apabila ditanam pada daerah perkotaan yang panas dan berpolusi. Maka tanaman ini hanya cocok pada daerah pedesaan yang asri dan sejuk agar bias dikonsumsi, untuk itu petani mengolahnya dan dikirimkan kedaerah perkotaan. Begitupun sebaliknya daerah pedesaan membutuhkan barang-barang keseharian seperti baju, peralatan teknologi yang tidak dibuat didesa dan masyarakat desa membelinya dari perkotaan.
Daerah perkotaan umumnya memiliki mata pencaharian berdasarkan keahlian ilmu yang mereka peroleh melalui sekolah tinggi sehingga pekerjaan kasar yang dibutuhkan diperkotaan akan membutuhkan jasa orang desa seperti : buruh, kontraktor bangunan, dll.

Sumber : Diktat Gunadarma Ilmu Sosial Dasar Bab 7 



Continue reading Bab 7