Pertentangan Sosial
Pertentangan
social adalah suatu kondisi social yang menentang terhadap ilmu social itu
sendiri, pertentangan social ini terjadi karena adanya rasa iri, ingin
berkuasa, ingin dianggap dan dihargai dll.
Prasangka
dan Diskriminasi
Prasangka adalah
pendapat seseorang tentang sesuatu berdasarkan apa yang dipikirkan dan
dirasakannya dengan mengesampingkan kebenaran atau tidaknya suatu prasangka
tersebut.
Prasangka merupakan sebuah sikap sedang diskriminasi merupakan sebuah tindakan. Prasangka biasanya tidak selalu timbul atau diekspresikan prasangka bias bersifat positif maupun negative. Sedangkan diskriminasi merupakan sebuah tindakan yang bersifat negative. Sebuah prasangka yang negative bias menghasilkan diskriminasi. Factor-faktor terjadinya prasangka dan diskriminasi adalah :
1.
Pengalaman,
latar belakang pengalaman terhadap sesuatu yang dianggap negative bias menimbulkan
prasangka dan diskriminasi.
2.
Latar belakang
sosio cultural dan situasional
3.
Bersumber dari factor
kepribadian
4.
Latar belakang
kepercayaan tertentu,
Usaha mengurangi sikap prasangka dan tindakan diskriminasi :
1. Perbaikan kondisi social, ekonomi, maupun moral.
2. Kesempatan mengenyam pendidikan
3. Berpikir dan bersikap terbuka
Etnosentrisme
Suatu kecenderungan yang menganggap nilai-nilai dan norma-norma kebudayaannya menjadi satu yang paling benar, sempurna, terbaik dan mutlak. Etnosentrisme merupakan kecenderungan tidak menginterpretasikan atau menilai kelompok lain dengan tolak ukur kebudayaannya sendiri.
Pertentangan social dalam masyarakat :
Konfil atau
pertentangan dalam masyarakat pasti pernah terjadi dimanapun selama
bermasyarakat. Masing-masing manusia mempunyai pendapat, perasaan yang
berbeda-beda terhadap sesuatu. Dari perbedaan pendapat tersebut bias menimbulkan
suatu reaksi dari masyarakat jika menyangkut kepentingan bersama sebagai contoh
kenaikan harga bahan bakar minyak pada 2014 kemarin saat minyak dunia sedang
turun menimbulkan berbagai pertentangan social ditengah masyarakat. Dalam hal
ini sebagai masyarakat haruslah memandang sebuah problematika dari berbagai
sisi. Sebagai pemimpin yang keputusannya sangat berdampak pada rakyat maka pemimpin
haruslah bersikap terbuka dan memperhatikan dampak dari segi social maupun
ekonomi.
Cirri-ciri terjadinya suatu pertentangan social :
1. terlibatnya suatu unit-unit tertentu dalam sebuah konflik.
2. Unti-unit tersebut mempunyai perbedaan-perbedaan yang tajam
dalam kebutuhan-kebutuhan, tujuan-tujuan, masalah-masalah, nilai-nilai,
sikap-sikap, maupun gagasan-gagasan
3. Terdapatnya interaksi di antara bagian-bagian yang mempunyai
perbedaan-perbedaan tersebut.
Sumber : Diktat Gunadarma Ilmu Sosial Dasar Bab 9
0 komentar:
Posting Komentar