Mutiara Putri Ananda
Nur Azizah Latifah
Reysha Myla Libran
Riska Amelia
Sumayyah Ishda ilahiyah
Tugas Softskill 4
4SA02
Nur Azizah Latifah
Reysha Myla Libran
Riska Amelia
Sumayyah Ishda ilahiyah
Tugas Softskill 4
4SA02
| 
Source Language | 
Google Translate | 
Translate by Theory | 
Theory | 
| 
One aspect of achieving
  happiness is giving up the idea that you have to live your life the way
  others say you should. | 
Salah satu aspek mencapai kebahagiaan
  adalah melepaskan gagasan bahwa Anda harus menjalani hidup Anda seperti yang
  orang lain katakan seharusnya. | 
Salah satu aspek dalam mencapai
  kebahagiaan adalah berhenti untuk menjalani hidup sesuai dengan keinginan
  orang lain. | 
Free Translation | 
| 
It involves coming to the
  realization that your life is precious, and you deserve just as much as
  anyone else to live it the way you want to. | 
Ini melibatkan kenyataan bahwa hidup
  Anda berharga, dan Anda pantas sama seperti orang lain untuk menjalaninya
  sesuai keinginan Anda. | 
Hal ini akan membuat mu sadar bahwa
  hidupmu begitu berharga, dan kamu pantas seperti orang lain yang bisa
  menjalani kehidup sesuai keinginannya. | 
Free Translation | 
| 
Source
  Language | 
Google
  Translate | 
Translate
  by Theory | 
Theory | 
| 
Control
  Your Thoughts 
"You
  need to learn how to select your thoughts just the same way you select your
  clothes every day. This is a power you can cultivate. If you want to control
  things in your life so bad, work on the mind. That's the only thing you
  should be trying to control." –Elizabeth Gilbert 
Think
  about something that has made you feel emotional. Now ask yourself, where did
  those emotions come from? They most likely came from your
  thoughts. Neuroscienceresearch shows that your brain doesn't know the
  difference between you actually experiencing something and you just thinking
  about that experience. What this means is that you can create a physical and
  emotional reaction with just your thoughts. Your thoughts usually come before
  any feeling you have, whether you’re aware of them or not. Therefore, if you
  maintain control of your thoughts, you also maintain control of your
  feelings. Many people have the inaccurate belief that other people make them
  angry, upset, or unhappy. However, the truth is that you allow them to make
  you upset through your thoughts about their actions and decisions. A major
  aspect of becoming a happy person is changing the way you think about
  situations and realizing that you’re in charge of how you feel, think, and
  react to people. No one else can really "make" you feel any certain
  way. | 
Kendalikan Pikiran Anda  
"Anda perlu belajar bagaimana memilih
  pemikiran Anda dengan cara yang sama seperti Anda memilih pakaian Anda setiap
  hari Ini adalah kekuatan yang bisa Anda kembangkan Jika Anda ingin
  mengendalikan hal-hal dalam hidup Anda sangat buruk, bekerjalah di dalam pikiran.
  Itulah satu-satunya Anda harus mencoba mengendalikannya. " -Elizabeth
  Gilbert Pikirkan sesuatu yang membuat Anda merasa emosional. Sekarang
  tanyakan pada diri Anda, darimana emosi itu berasal? Mereka kemungkinan besar
  berasal dari pikiran Anda. Neuroscienceresearch menunjukkan bahwa otak Anda
  tidak tahu perbedaan antara Anda benar-benar mengalami sesuatu dan Anda hanya
  memikirkan pengalaman itu. Apa artinya ini berarti Anda bisa menciptakan
  reaksi fisik dan emosional hanya dengan pikiran Anda. Pikiran Anda biasanya
  datang sebelum perasaan Anda, apakah Anda menyadarinya atau tidak. Karena
  itu, jika Anda mengendalikan pikiran Anda, Anda juga bisa mengendalikan
  perasaan Anda. Banyak orang memiliki keyakinan yang tidak akurat bahwa orang
  lain membuat mereka marah, marah, atau tidak bahagia. Namun, kebenarannya
  adalah bahwa Anda membiarkan mereka membuat Anda marah melalui pemikiran Anda
  tentang tindakan dan keputusan mereka. Aspek utama untuk menjadi orang yang
  bahagia adalah mengubah cara Anda memikirkan situasi dan menyadari bahwa Anda
  bertanggung jawab atas apa yang Anda rasakan, pikirkan, dan bereaksi terhadap
  orang lain. Tidak ada orang lain yang benar-benar bisa "membuat"
  Anda merasa memiliki cara tertentu | 
Kendalikan Pikiran Anda  
"Anda perlu belajar bagaimana memilih pemikiran Anda
  dengan cara yang sama seperti Anda memilih pakaian Anda setiap hari Ini
  adalah kekuatan yang bisa Anda kembangkan Jika Anda ingin mengendalikan
  hal-hal dalam hidup Anda sangat buruk, bekerjalah di dalam pikiran. Itulah satu-satunya
  Anda harus mencoba mengendalikannya. " -Elizabeth Gilbert Pikirkan
  sesuatu yang membuat Anda merasa emosional. Sekarang tanyakan pada diri Anda,
  darimana emosi itu berasal? Mereka kemungkinan besar berasal dari pikiran
  Anda. Neuroscienceresearch menunjukkan bahwa otak Anda tidak tahu perbedaan
  antara Anda benar-benar mengalami sesuatu dan Anda hanya memikirkan
  pengalaman itu. Apa artinya ini berarti Anda bisa menciptakan reaksi fisik
  dan emosional hanya dengan pikiran Anda. Pikiran Anda biasanya datang sebelum
  perasaan Anda, apakah Anda menyadarinya atau tidak. Karena itu, jika Anda
  mengendalikan pikiran Anda, Anda juga bisa mengendalikan perasaan Anda.
  Banyak orang memiliki keyakinan yang tidak
  akurat bahwa orang lain membuat mereka marah, marah, atau tidak bahagia.
  Namun, kebenarannya adalah bahwa Anda membiarkan mereka membuat Anda marah
  melalui pemikiran Anda tentang tindakan dan keputusan mereka. Aspek utama
  untuk menjadi orang yang bahagia adalah mengubah cara Anda
  memikirkan situasi dan menyadari bahwa
  Anda bertanggung
  jawab atas apa yang Anda rasakan, pikirkan, dan bereaksi terhadap orang lain.
  Tidak ada orang lain yang benar-benar bisa "membuat" Anda merasa
  memiliki cara tertentu | 
Free Translation | 
| 
Source
  Language | 
Google
  Translate | 
Translate
  by Theory | 
Theory | 
| 
 Live in the Present 
"Wherever you are
  - be all there." –Jim Elliot 
Living in the moment—being present in the now—is a very
  effective strategy for living a happy life. As many well-known philosophers
  have stated, "Now is all there is, there really is no other
  moment." Our culture doesn't value the importance of living for the now.
  We continue to lose the present moment by thinking about the future and the
  past, conjuring up “what if” scenarios, and generating anxiety about
  things that probably won’t ever happen. I make a constant conscious effort to
  keep myself from entering anxiety territory by concentrating on what I’m
  doing in the present moment. I’ve noticed that it’s harder to bring myself
  into the now when I’m bored; it’s much easier to think about other things.
  However, when doing things I enjoy, it takes little effort for me to remain
  present. I lovewriting, reading, teaching, and conducting therapy.I know this because when I’m engaged in those activities, it
  doesn't take much effort for me to be present. It's important to be attuned
  and present in any task or activity you’re doing. When you notice your mind
  wondering, bring yourself back. I do this by concentrating on my breathing
  and repeating to myself, "I know I am breathing in, I know I am
  breathing out." Enjoy every moment, tune into the now. Get your mind out
  of the past, which already happened, and the future, which hasn't happened
  yet. Bring yourself to this very moment, because that is all there is. | 
Tinggal
  di Hadirat 
"Dimanapun
  Anda berada - berada di sana." -Jim Elliot 
Hidup
  pada saat ini - hadir sekarang - adalah strategi yang sangat efektif untuk
  menjalani hidup bahagia. Sebagaimana banyak filsuf terkenal telah menyatakan,
  "Sekarang semua ada, tidak ada saat lain." Budaya kita tidak
  menghargai pentingnya hidup untuk saat ini. Kami terus kehilangan momen
  sekarang dengan memikirkan masa depan dan masa lalu, membayangkan
  "bagaimana jika" skenario, dan menimbulkan kegelisahan tentang hal-hal
  yang mungkin tidak akan pernah terjadi. Saya melakukan usaha sadar
  terus-menerus untuk mencegah diri memasuki wilayah kecemasan dengan
  berkonsentrasi pada apa yang sedang saya lakukan pada saat sekarang. Saya
  telah memperhatikan bahwa lebih sulit untuk membawa diri saya ke dalam
  sekarang ketika saya bosan; Jauh lebih mudah memikirkan hal lain. Namun, saat
  melakukan hal-hal yang saya nikmati, dibutuhkan sedikit usaha bagi saya untuk
  tetap hadir. Saya suka menulis, membaca, mengajar, dan melakukan terapi. Saya
  tahu ini karena ketika saya terlibat dalam kegiatan tersebut, tidak perlu
  banyak usaha untuk hadir. Penting untuk selaras dan hadir dalam tugas atau
  aktivitas apa pun yang Anda lakukan. Saat Anda melihat pikiran Anda
  bertanya-tanya, bawalah diri Anda kembali. Saya melakukan ini dengan
  berkonsentrasi pada pernapasan saya dan mengulangi pada diri saya sendiri,
  "Saya tahu saya bernapas, saya tahu saya sedang bernafas." Nikmati
  setiap saat, selesaikan sekarang. Dapatkan pikiran Anda dari masa lalu, yang sudah
  terjadi, dan masa depan, yang belum pernah terjadi. Bawa dirimu ke saat ini,
  karena hanya itu yang ada. | 
Hidup
  di Waktu Sekarang 
“Dimana
  pun anda berada – ada lah disana”Jim Elliot 
Hidup
  oada saat ini—berada di waktu sekarang- adalah sebuah strategi yang sangat
  efektif untuk hidup bahagia. Seperti banyak filsuf terkenal  yang kita ketahui yangmenyatakan “sekarang
  adalah yang ada, tidak ada momen lain” budaya kita tidak menghargai
  pentingnya hidup untuk saat ini, kita terus kehilangan moment saat ini oleh
  pikiran tentang masa depan dan masa lalu, membayangkan “bagaimana jika”
  skenario-skenario dan  menimbulkan
  kegelisahan tentang sesuatu hal-hal yang tidak mungkin terjadi. Saya
  melakukan usaha sadar terus-menerus untuk tetap membuat diriku sendiri dari memasuki
  wilayah kecemasan dengan berkonsentrasi pada apa yang Saya lakukan saat ini
  juga. Saya memperhatikan bahwa itu sulit untuk membawa  diri saya kedalam waktu sekarang ketika
  saya jenuh; hal tu banyak sekali kemudahan untuk berpikir tentang hal-hal lain.
  Namun, ketika melakukan sesuatu yang saya nikmati, itu membuat sedikit usaha
  untuk saya tetap pada posisi sekarang.Saya menulis,
  membaca, mengajar, dan melakukan terapi. Saya tahu ini karena ketika saya terlibat
  dalam kegiatan tersebut, tidak perlu banyak usaha untuk hadir.Penting untuk
  selaras dan hadir dalam tugas atau aktivitas apa pun yang Anda lakukan. Saat
  anda memerhatikan pikiran anda, anda bertanya-tanya, bawalah diri anda
  kembali. Saya melakukan ini dengan berkonsenterasi pada nafas saya dan mengulang-ulangnya,
  “saya tahu saya bernapas, saya tahu saya sedang bernapas.” Nikmati setiap
  momennya, selesaikan sekarang. Dapatkan pikiran anda keluar dari masa lalu,
  baik yang sudah terjadi, mauoun masa mendatang, baik yang belum terjadi. Bawa
  diri anda sendiri ke momen saat itu juga, karena memang itu yang ada. | 
Literal
  Translation | 
 
 
 
0 komentar:
Posting Komentar