KATA PENGANTAR
Segala
puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan nikmat
yang tak terkira, yang memberikan kita semua kesempatan di dunia ini untuk
belajar memahami dunia beserta isinya, mengaggumi keindahan ciptaan-Nya.
Shalawat serta salam moga selalu tercurah kepada sang pembawa cahaya terang
ditengah kegelapan yaitu baginda nabi Muhammad SAW, tak lupa shalawat pun
senantiasa untuk para sahabat-sahabat beliau.Penulis juga menguncapkan
terimakasih kepada keluarga khususnya kepada kedua orang tua, kepada dosen mata
kuliah kepariwisataan Bapak Hawasi, S.S., S.MHum., M.A. yang telah memberi dorongan,
masukan, dan ilmu-ilmunya, serta kepada pihak yang membantu dalam pembuatan
makalah ini. Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna untuk
itu saran dan kritik yang membangun akan sangat diharapkan bagi penulis.
Depok,
1 Januari 2016
Nur
Azizah Latifah
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Indonesia memiliki beragam hasil kebudayaan pada
zaman prasejarah yang menarik setiap orang untuk melihat dan bahkan
mempelajarinya. Di sebuah desa yang masih sangat asri tepatnya di desa Muara
Jaya Ciaruteun Hilir Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor ini terdapat salah
satu hasil kebudayaan zaman prasejarah dari kerajaan Tarumanegara oleh raja
Purnawarman yaitu berupa tulisan huruf palawa berbahasa sansekerta dan telapak
kaki sang raja menjadi daya tarik wisatawan local maupun luar negeri.
Bagi sebagian masyarakat Indonesia tentunya lebih
memilih mengunjungi tempat-tempat wisata yang dapat menyegarkan mata, ataupun
pikiran seperti wisata alam mapun jenis wisata lainnya, walaupun demikian tidak
sedikit juga masyarakat yang mengunjungi situs prasejarah tersebut dengan
berbagai tujuan. Begitupun dengan wisatawan macanegara yang juga tertarik
melihat langsung situs prasejarah peninggalan raja Purnawarman dari pada hanya
melihat duplikatnya yang berada di museum sejarah Jakarta.
Banyaknya pengunjung local maupun mancanegara ini
juga menjadikan lokasi cagar budaya tersebut menjadi tempat wisata sejarah yang
dapat menjadi pilihan bagi siapapun yang ingin merasakan langsung suasana
ataupun kebudayaan peninggalan raja Purnawarman.
Pengunjung yang datang dari berbagai kalangan maupun
pelajar dapat menambah wawasan pengetahuan mereka terhadap sejarah kerajaan di
Indonesia, Selain itu dengan ramainya pengunjung yang berdatangan ke desa ini
membawa perubahan baik bagi desa yang tadinya ‘sepi’ ini menjadi desa yang
‘ramai’ serta membawa dampak ekonomi yang baik bagi sebagian masyarakat yang
tinggal dekat dengan prasasti ciaruten tersebut.
Sebagai generasi penerus sudah menjadi kewajiban
bagi kita untuk memelihara dan menjaga hasil kebudayaan kita sendiri agar tetap
lestari, selain itu agar dapat menjadi daya tarik setiap wisatawan agar datang
dan melihat berbagai jenis hasil kebudayaan Indonesia yang beragam.
1.2
Ruang Lingkup
Penelitian
1.
Daya tarik batu
tulis sebagai wisata bersejarah dan hubungannya membawa bangsa Indonesia
sehingga tidak kehilangan identitasnya sebagai bangsa yang berbudaya.
2.
Manfaat yang
dirasakan masyarakat sekitar dengan adanya situs bersejarah batu tulis di desa
mereka.
1.3
Tujuan
Penelitian
1.
Tujuan
penelitian ini dilakukan untuk memperkenalkan kembali hasil warisan kebudayaan
Indonesia yang dapat menambah wawasan pengetahuan baru tentang desa ciaruteun
hilir tempat persinggahan raja Purnawarman.
2.
Penelitian ini
juga bertujuan untuk dapat mengingatkan generasi muda akan pentingnya
mempelajari, menjaga, melestarikan kebudayaan Indonesia agar Indonesia tidak
kehilangan identitas kebudayaannya dan dengan mempelajarinya kita dapat
terhindar dari terjadinya krisis budaya bagi generasi muda.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Landasan Teori
Kepariwisataan
menjadi salah satu upaya pemerintah dalam memperluas devisa, memberikan
lapangan pekerjaan, dan atau melestarikan budaya local yang dapat merubah
ekonomi masyarakat menjadi lebih baik sehingga tercipta pembangunan nasional
yang membawa Indonesia sebagai Negara yang sedang berkembang menjadi semakin
baik dan maju dalam hal pariwisata.
Menurut
Drs. Oka A. Yeoti pariwisata dalam arti
luas dapat didefinisikan sebagai perjalanan darat dari satu tempat ketempat
lain, bersifat sementara, dilakukan perorangan maupun kelompok, sebagai usaha
mencari keseimbangan, atau keserasian dan kebahagiaan dengan lingkungan hidup
dalam dimensi social budaya, alam, dan ilmu (Yeoti, 1987: 109).
Objek
wisata yang dibahas dalam makalah ini meliputi jenis wisata sejarah yaitu hasil
kebudayaan peninggalan raja Purnawarman dari kerajaan Tarumanegara. Dalam
pengertian wisata yang berarti berpergian dan atau melakukan perjalanan, wisata
sejarah berarti memiliki pengertian berpergian dalam rangka melihat situs
bersejarah.
2.2
Daya Tarik
Prasasti Batu Tulis Ciaruten sebagai Objek Wisata Bersejarah.
Cagar
budaya memang selalu menjadi daya tarik bagi wisatawan local maupun
mancanegara. Selain dapat menambah wawasan tentang budaya local, pemerintahpun
menyediakan tempat yang menarik minat wisatawan untuk datang berkunjung ke
tempat cagar budaya.
Prasasti
batu tulis Ciaruteun awalnya berada ditepi sungai ciaruteun. Akses jalan menuju
lokasi batu tulis sangat sulit dilalui, sehingga banyak wisatawan yang ingin
melihat batu tulis hanya dapat melihat dari sebrang sungai, dengan seiring
berjalannya waktu dan wisatawan yang datang terus bertambah, maka pemerintahpun
membuka akses jalan yang lebih mudah bagi para pengunjung.
Prasasti batu tulis Ciaruteun
Daya tarik yang ditawarkan ditempat bersejarah ini
berupa empat prasasti peninggalan raja Purnawarman yaitu Batu tulis Ciaruteun,
prasati kebon kopi atau telapak kaki gajah, prasasti batu dakon atau batu
congklak, dan prasasti batu Cianteun. Bagi sebagian pengunjung yang datang
langsung ketempat ini, tentu suasana dan sensasinya berbeda dengan hanya
melihat duplikat batu tulis di Museum Jakarta.
Pengunjung yang langsung mengunjungi tempat
bersejarah ini merasakan kentalnya suasana pedesaan yang masih sangat asri,
jauh dari keramaian dan kebisingan. Tempat prasasti yang berada jauh ditengah
hutan-hutan bamboo yang kini sudah dijadikan taman dengan tidak mengganggu
rumah penduduk maupun hutan bamboo tersebut ditata seapik dan seindah mungkin
oleh pemda setempat. Penjaga batu tulis atau biasa dikenal dengan istilah kuncen bernama pak atma(70) menyebutkan setiap harinya prasasti ini
selalu ramai dikunjungi oleh wisatawan local maupun mancanegara. Kebanyakan
wisatawan local ada yang dari pelajar maupun mahasiswa, serombongan keluarga,
atau sekelompok orang yang mengunjungi prasasti dengan , tujuan belajar,
menambah wawasan kebudayaan Indonesia, bahkan ada yang tujuannya untuk
berziarah. Sedangkan, wisatawan asing lebih tertarik mengunjungi langsung
prasasti ini sehingga bisa mendengar langsung cerita asal-muasal batu tulis
Ciaruten tersebut.
Walaupun lokasi batu tulis yang cukup jauh dari
jalan raya besar namun jalan menempuh desa Ciaruteun Hilir sangat aman dan
nyaman, dengan akses jalan yang bagus maka pengunjung tidak perlu khawatir
tentang keadaan jalan walaupun memasuki area pedesaan.
Dengan mengunjungi langsung prasasti batu tulis dan
mendengar langsung cerita dari juru kunci, pengunjung serasa dibawa kembali
pada zaman prasejarah. Pengunjung juga akan dibuat kagum dengan kegagahan serta
kesaktian sang raja Purnawarman. Batu tulis yang bertuliskan huruf palawa dalam
bahasa sansekerta tersebut memiliki suatu makna seperti pada gambar berikut :
Tulisan
tangan menggunakan jari sang Raja Purnawarman
Meninggalkan
tulisan pada batu yang keras dan mustahil manusia biasa dapat menulisnya.
Tapak
kaki sang raja purnawarman.
Makna dari tulisan
tangan raja Purnawarman
Jenis wisata sejarah
ini mungkin tidak terlalu menarik bagi sekalangan masyarakat, kebanyakan
masyarakat lebih tertarik menghabiskan liburan dengan mengunjungi beraneka
ragam tempat wisata yang menarik dan banyak menguras uang. Memilih mengunjungi
tempat wisata bersejarah dapat menjadi satu pilihan untuk mengisi liburan yang
berwawasan budaya dan sejarah Indonesia.
Sebuah
bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak melupakan sejarahnya. Tentulah
sejarah menjadi sebuah hal yang penting bagi suatu bangsa, dan generasi muda
tentunya memegang peranan penting dalam melestarikan suatu budaya yang lahir
dengan sejarah bangsanya. Namun, diera globalisasi seperti sekarang yang masuk
dengan cepat dan bebas mulai mengikis sedikit demi sedikit kecintaan terhadap
budaya local, ini dapat dibuktikan dengan banyaknya generasi muda yang lebih
menyukai budaya luar dari pada budaya local sendiri. Ironisnya bagi sebagian
remaja mengaggap dengan menggunakan atribut dan bahkan cara berperilaku budaya
luar negeri lebih dianggap keren dan kekinian dari pada mengikuti budaya local.
Maka
membangun kecintaan terhadap sejarah bangsa yang melahirkan suatu budaya
menjadi penting agar suatu bangsa tersebut tidak kehilangan identitasnya
sebagai bangsa yang berbudaya. Indonesia sebagai Negara berbudaya timur memiliki beragam kebudayaan yang patut
dijaga, dan dilestarikan. Masyarakat khususnya generasi muda harus memiliki
kecintaan dahulu terhadap budaya dan sejarah bangsanya sebelum ia dengan
sepenuh hati memiliki empati, agar menjaga dan melestarikan budaya local.
Membangun kecintaan terhadap sejarah bangsa Indonesia sendiri dapat
diperkenalkan melalui situs-situs bersejarah yang difasilitasi oleh pemerintah seperti
salah satu situs sejarah yang berada di desa Muara Jaya Ciaruteun Hilir
Kecamatan Cibungbulang Kabupaten Bogor yaitu sebuah prasasti peninggalan raja
Purnawarman.
2.3Manfaat yang
dirasakan penduduk asli desa Ciaruteun dengan adanya prasasti batu tulis.
Menurut
pak atma atau penduduk setempat biasa memanggil dengan sebutan pak aat, seorang juru kunci prasasti kebun kopi ini
setiap harinya selalu datang sampai ratusan orang dalam seminggu untuk melihat
dan mendengar langsung cerita situs prasejarah batu tulis ciaruteun. Hal ini
juga membawa dampak positif bagi desa Ciaruteun, dengan banyaknya pengunjung
yang datang setiap harinya desa Ciaruteun yang merupakan desa yang terpencil di
kota Bogor menjadikan desa tersebut ramai. Hal tersebut juga membawa pengaruh
dengan struktur pembangunan di desa Ciaruteun yaitu akses jalan yang baik,
rumah-rumah yang tertata rapi, fasilitas parker yang dahulu sering dikeluhkan
pengunjung karena tidak ada tempat untuk memarkir kendaraan, sekarang sudah
disediakan oleh pemerintah dan dijaga oleh penduduk sekitar/ sehingga dapat
memberi kesempatan pekerjaan untuk sebagian penduduk sekitar, selain itu
pengunjungpun tidak merasa khawatir meninggalkan kendaraan mereka dalam waktu
yang lama.
Anak-anak
penduduk sekitar pun memberi petunjuk arah pada wisatawan yang akan mengunjungi
prasasti batu tulis dikarenakan akses yang dilalui tidak dapat dimasuki oleh
kendaraan bermotor dan harus ditempuh dengan berjalan kaki sekitar beberapa
puluh meter dari tempat parker kendaan. Diakui oleh anak-anak yang rata-rata
masih sekolah dasar ini bahwa mengantar para wisata juga menjadi hal yang
menarik disela-sela kegiatan bermain mereka disekitar tempat parker, karena
biasanya para wisatawan memberi beberapa uang atau bingkisan sebagai ucapan
terima kasih bagi wisatawan yang sudah diberi petunjuk arah oleh anak-anak
tersebut
Manfaat-manfaat yang dirasakan oleh sebagian masyarakat di desa Muara Jaya Ciaruteun Hilir tersebut menjadi salah satu dampak positif adanya pariwisata disebagian daerah cagar budaya yang difasilitasi pemerintah sehingga tercipta pertumbuhan ekonomi bagi masyarakat sekitar sekaligus pengalaman belajar mengenal budaya Indonesia bagi wisatawan.
Manfaat-manfaat yang dirasakan oleh sebagian masyarakat di desa Muara Jaya Ciaruteun Hilir tersebut menjadi salah satu dampak positif adanya pariwisata disebagian daerah cagar budaya yang difasilitasi pemerintah sehingga tercipta pertumbuhan ekonomi bagi masyarakat sekitar sekaligus pengalaman belajar mengenal budaya Indonesia bagi wisatawan.
BAB
III
PENUTUP
3.1 kesimpulan
Adanya peninggalan kebudayaan dari
raja Punawarman didaerah yang jauh dari pusat kota ini, tepatnya didesa Muara
Jaya Kampung Ciaruteun Hilir Kecamatan Cibungbulang Kabupaten Bogor, membawa
banyak perubahan pada desa yang tadinya sepi ini. Yaitu dengan banyaknya
pengunjung yang datang melihat langsung beberapa peninggalan raja Purnawarman,
menjadikan tempat ini suatu tempat objek wisata. Hasil peninggalan kebudayaan
ini menjadi objek wisata sejarah yang banyak mendatangkan manfaat bagi warga
Indonesia tentunya dengan melihat langsung hasil kebudayaan Indonesia, mendengar
langsung ceritanya, dibanding jika hanya membacanya melalui internet tentunya
menjadi suatu pengalaman baru dan dapat membangun rasa nasionalisme, dan
kecintaan terhadap budaya Indonesia sendiri. Bagi sebagian pengunjung dari luar
negeri dapat mengaggumi hasil kebudayaan kita dan juga mendatangkan manfaat
bagi sector pariwisata Indonesia sendiri. Manfaat juga tidak hanya dirasakan
bagi sebagian pengunjung yang ingin melihat langsung, tetapi juga bagi sebagian
masyarakat yang tinggal disekitar Batu Tulis Ciaruteun ini. Dengan adanya
wisatawan yang terus berdatangan kedesa mereka, membawa pembangunan ekonomi
didesa mereka menjadi lebih baik.
DAFTAR
PUSTAKA
Yeoti, aka A. 1987. Pengantar Ilmu Pariwisata.